LPPMUNIMAL | LANCANG GARAM - Ratusan penelitian yang dibiayai melalui dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Universitas Malikussaleh melakukan seminar hasil penelitian di ruang kuliah Pascasarjana Kampus Lancang Garam, Kota Lhokseumawe selama dua hari, Senin - Selasa (4-5/12/2023).
Pada kegiatan tersebut, terdapat 132 judul penelitian dosen yang dipresentasikan dihadapan Rektor Unimal, Prof Herman Fithra Asean Eng serta Wakil Rektor dan para dekan yang berada di lingkungan Unimal.
Dari ratusan judul penelitian yang dipresentasikan oleh dosen, judul "Eksplorasi dan Optimasi Indigenous Knowledge dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Potensi Lokal yang Berkeadilan dan Inklusi Sosial (Kajian Etnosains pada Masyarakat Pesisir Pulau Kampai Kabupaten Langkat)" menjadi pantauan Unimalnews.
Penelitian itu diketuai oleh Iromi Ilham MA, salah satu dosen dari Prodi Antropologi yang beranggotakan tiga dosen lainnya di prodi yang sama, yaitu; Dr Abdullah Akhyar Nasution, Muh. Fahrudin Alawi MA dan Richa Meliza MAnt.
Mereka melakukan penelitian di Desa Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara selama lima bulan.
Berdasarkan informasi yang diterima Unimalnews, Senin (4/12/2023), Iromi menjelaskan bahwa daerah ini memiliki berbagai potensi lokal, mulai dari potensi hasil laut hingga potensi wisata, namun pola pemanfataannya masih sangat terbatas.
"Seharusnya, ketersediaan potensi alam yang melimpah berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakatnya," ucap Iromi.
Ia menambahkan bahwa ini menjadi menarik ketika kita mampu menjawab dan menggali apa yang menjadi kendala dalam upaya optimasi potensi lokal selama ini. Dengan demikian, kita bisa menawarkan strategi optimasi yang memungkinkan untuk dilakukan, yang sebenarnya kita gali dari pengetahuan masyarakat setempat juga (local knowledge).
"Hambatan dalam optimasi potensi lokal dapat disiasati dengan peningkatan dan penguatan sumber daya manusia, membangun kerjasama yang baik dengan pihak mitra, serta membangun infrastruktur yang layak. Sumber daya manusia berkontribusi dalam perbaikan tata kelola, sementara bekerjasama dengan mitra memungkinkan perbaikan dan pengembangan potensi yang ada," jelasnya.
Lanjutnya, pengembangan potensi lokal harus melibatkan masyarakat secara aktif sebagai pemilik kebudayaan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan menghadirkan kehidupan sosial yang harmoni dan berkualitas.
"Kecerdasan lokal merupakan modal penting dalam grand design ketahanan komunitas. Ia hadir sebagai sistem resiliensi melalui rekayasa sosial untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing. Secara praksis, pemetaan pengetahuan lokal akan melahirkan keterampilan baru yang kreatif," tutup Iromi. [fzl]